Jadi teman Terbaik Anak Remaja
Advertisements

Anda mungkin berpikir mengasuh anak bayi adalah fase yang paling melelahkan karena mereka belum bisa melakukan apapun sehingga selalu membutuhkan orang tuanya. Tapi kalau Anda sudah punya anak remaja, Anda tentu akan berubah pikiran. Ya, banyak orang tua yang sangat kesulitan mengasuh anak di usia remaja.

Di fase ini, mereka sudah bukan anak kecil lagi namun banyak orang tua yang masih menganggap mereka seperti anak-anak. Akibatnya, banyak konflik yang bisa terjadi antara anak dan orang tua.

Padahal menjadi teman yang asyik untuk anak remaja Anda sebenarnya tidak sulit, lho. Coba saja terapkan beberapa hal berikut ini:

1. Update masalah teknologi

Survey membuktikan bahwa anak remaja akan lebih dekat pada orang tua yang tidak ketinggalan zaman, dalam hal ini berhubungan dengan teknologi. Saat Anda bisa mengoperasikan smartphone, dapat berkomunikasi melalui WA, dan bisa menggunakan media sosial, anak akan menjadi lebih respek kepada Anda. Hal ini juga sekaligus mempermudah komunikasi Anda dengan anak.

Sedangkan kalau Anda selalu bertanya mengenai bagaimana cara memakai internet atau membuka email, lama kelamaan anak akan menjaga jarak karena menganggap Anda tidak keren dan kurang gaul.

2. Dukung passion anak

Anak mungkin takut berterus terang kepada orang tua mengenai kesukaannya karena khawatir akan ditentang. Kebanyakan orang tua memang agak susah menerima hal-hal baru seperti keterampilan disk jockey, bermain skateboard, atau juga olahraga parkour.

Advertisements

Tenang saja, sebab semua hal baru tak selamanya buruk, kok. Justru dibutuhkan peran Anda untuk mendukung passion anak dan mengarahkannya ke hal yang positif. Percayalah, kalau Anda bisa menerima passion anak, ia akan merasa lebih dihargai dan ia pun bisa lebih menghargai Anda.

3. Kenali teman-temannya

Anak mungkin beberapa kali menyebutkan nama temannya dan bercerita dengan mereka. Pastikan Anda selalu mendengar dan mengingat nama mereka, serta sebisa mungkin selalu tanyakan kabar mereka. Misalnya saja, “Kak, katamu kemarin Andro habis jatuh ya? Bagaimana keadaannya sekarang?”.

Pertanyaan seperti ini akan membuat anak merasa Anda peduli kepada teman-temannya. Dan di usia remaja, teman merupakan salah satu hal terpenting bagi anak. Jadi secara tidak langsung Anda bisa membuatnya lebih dekat.

4. Belajarlah untuk melepaskannya

Anda yang beranjak remaja mungkin mulai sulit diajak untuk keluar bersama atau sekedar diajak ngobrol saat akhir pekan. Hal ini bukan berarti ia ingin berpisah dari keluarganya, tapi mereka mulai memiliki teman dan kesibukan lain. Sesekali belajarlah untuk membebaskan anak melakukan sesuatu yang disukainya di luar rumah.

Tak perlu terus memaksanya berada di rumah apalagi mengikuti seluruh acara keluarga. Berikan kepercayaan Anda dan pastikan anak merasa Anda mendukungnya. Tapi di sisi lain, tetap berikan batasan kepadanya sehingga ia tidak sampai melakukan hal di luar kontrol.

Intinya, selalu berikan kepercayaan pada anak dan berhentilah memperlakukannya seperti anak kecil terutama di depan teman-temannya. Untuk dekat dengannya, Anda juga tidak perlu terlalu ikut campur urusannya karena anak remaja mulai butuh privasi sendiri.

Advertisements