Ingin Tahu Cara Membuat Kalender Masa Subur
Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa peluang seorang wanita agar bisa hamil itu ketika ia mengalami ovulasi. Namun, yang menjadi masalahnya ketika sel telur dilepas pada masa subur tersebut hanya mampu bertahan selama 12 sampai 24 jam saja. Maka dari itu, penting bagi seorang wanita untuk mengetahui cara menghitung kalender masa subur. Dengan mengetahui perhitungan masa subur, tentu saja peluang hamil pada seorang wanita akan semakin terbuka. Ini dia cara membuat kalender masa subur anda sendiri.
Menurut para ahlinya, menyebutkan bahwa pasangan suami istri harus melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi apapun setidaknya lima hari sebelum ovulasi. Mengapa demikian? Pasalnya, sel sperma pria pada umumya dapat hidup di organ reproduksi wanita selama 3 sampai 5 hari. Sehingga sel sperma ini nantinya bisa langsung membuahi sel telur ketika dilepaskan pada masa subur.
Akan tetapi, harus diketahui bahwa kalender masa subur lebih baik tidak digunakan untuk menentukan hari ovulasi maupun metode kontrasepsi. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?
Cara Menghitung Kalender Masa Subur
Pada dasarnya, ovulasi seorang wanita itu biasa terjadi di hari ke-14 dalam siklus haidnya. Hitungan tersebut tidak sepenuhnya salah, melainkan hanya dapat diterapkan pada wanita yang mempunyai siklus haid 28 hari di setiap bulannya.
Padahal, justru sebagian besar wanita mengalami siklus yang tidak sama di setiap bulannya lho. Ya, ada sebagian wanita yang mengalami siklus 27 hari, lalu berubah menjadi 30 hari, 28 hari, 29 hari, dan begitu seterusnya. Adapun mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung kalender masa subur seperti di bawah ini:
- Pada hari pertama masa subur, maka kita bisa menghitungnya dengan cara mengurangi sikus terpendek dengan 18. Contohnya, siklus menstruasi terpendekmu itu adalah 28 hari, maka perhitungannya adalah 28 – 18 = 10. Dengan kata lain, hari pertama dalam kalender masa subur kamu itu adalah hari ke-10 setelah hari pertama haid.
- Memasuki hari terakhir masa subur, kamu pun bisa menghitungnya dengan cara mengurangi siklus terpanjang dengan 11. Misalkan siklus menstruasi terpanjangnya itu adalah 32 hari, maka perhitungannya adalah 32 – 11 = 21. Itu artinya, maka hari terakhir dalam kalender masa suburmu itu adalah hari ke-21 setelah hari pertama haid.
Jika dilihat dari perhitungan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa kalender masa subur kamu itu berada dikisaran 10 sampai 21 hari setelah hari pertama haid. Dalam hal ini, sangat disarankan bagi kamu untuk melakukan hubungan intim bersama suami guna meningkatkan peluang kehamilan.
Apabila kamu masih bingung dengan cara perhitungan kalender masa subur tersebut, sebaiknya gunakan aplikasi-aplikasi kalkulator masa subur online.
Berbagai Tanda-tanda Wanita Sedang Memasuki Masa Subur
- Adanya cairan bening dari vagina yang tekstur dan warnanya mirip dengan putih telur. Ketika masa subur, umumnya akan ditandai dengan keluarnya cairan bening tersebut dalam jumlah yang lebih banyak ketimbang hari-hari sebelumnya.
- Terjadi perubahan suhu basal tubuh, yang umumya meningkat sekitar 0,5 sampai 1 derajta celcius melalui pengukuran dengan thermometer.
- Adanya peningkatan level luteinizing hormone (LH) yang hanya dapat diketahui melalui alat khusus deteksi masa subur.
- Payudara menjadi terasa lebih kencang yang disertai dengan rasa nyeti saat disentuh.
- Keluarnya plek atau bercak darah dari vagina, pinggul terasa pegal, dan perut terasa kembung.
Kendati demikian, tidak semua wanita akan mengalami gejala-gejala diatas ketika memasuki masa subur.
Baca Juga : Makanan Pantangan Bagi Ibu Hami