
Apa Perbedaan Investor Institusional Dan Investor Retail? Berikut Penjelasan Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya.

Jika kamu berminat terjun ke dunia investasi, maka kamu perlu mengenal dan memahami terlebih dahulu perbedaan dari tiap jenis investor. Hal itu bisa menjadi pengetahuan berharga untuk kamu. Berdasarkan pemilik dananya, ada dua tipe investor yaitu investor institusional dan investor retail. Kedua tipe investor tersebut memiliki cara kerja dan karakter berbeda.
Lantas, apa perbedaan investor institusional dan investor retail? Untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya, simak penjelasan berikut ini !
1. Pengertian Investor Institusional Dan Contohnya

Investor institusional adalah sebuah perusahaan atau organisasi yang berinvestasi atau menanamkan sejumlah dana mereka atas nama orang lain. Beberapa contoh perusahaan yang termasuk investor institusional antara lain perusahaan asuransi, reksa dana, dan juga bank yang menyediakan produk tabungan baik reguler maupun untuk keperluan pensiun.
Investor institusional kerap membeli atau menjual aset mereka dalam jumlah besar. Bahkan mereka juga bisa memperjualbelikan obligasi dan sekuritas. Selain itu, biasanya mereka akan menggunakan metode yang lebih canggih dan cara berinvestasi yang lebih profesional jika dibandingkan dengan investor retail.
2. Pengertian Investor Ritel Dan Contohnya

Investor ritel merupakan penanam modal non profesional yang menjual dan membeli aset atas nama mereka sendiri, jadi bukan untuk kepentingan organisasi maupun perusahaan. Istilah ini biasanya digunakan dalam dunia saham, dimana mereka biasanya akan berinvestasi melalui firma broker atau pialang saham reguler, online, atau cara lainnya. Selain itu, total aset yang diperjualbelikan biasanya jauh lebih kecil dibandingkan dengan investor institusional.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa investor ritel atau investor individu merupakan investor yang menggunakan modal bersifat pribadi dan bukan atas nama perusahaan atau orang lain.
Ada cukup banyak contoh investor ritel yang sukses di dunia. Namun, salah satunya yang dianggap paling sukses adalah Warren Buffet dengan total kekayaan hingga mencapai US$101,1 miliar.
3. Perbedaan Investor Institusional Dan Investor Ritel

Baik investor institusional maupun investor ritel sama – sama aktif di berbagai bentuk investasi seperti obligasi, komoditas, valuta asing, saham, dan bentuk investasi lainnya. Meski demikian, terdapat perbedaan diantara keduanya yaitu :
- Kepemilikan Dana
Investor Institusional biasanya menginvestasikan dana milik nasabah atau kliennya. Sementara, investor ritel menginvestasikan dana miliknya sendiri.
- Volume Perdagangan
Volume perdagangan investor institusional jauh lebih besar dibadingkan investor ritel. Biasanya investor institusional akan melakukan perdagangan blok dengan jumlah minimal 10.000 lembar saham. Sementara, investor ritel membeli atau menjual saham dalam jumlah lot penuh mulai dari 100 lembar saham atau lebih.
Karena hal itu juga, investor institusional biasanya jarang membeli saham dari perusahaan kecil. Sebab, aksi tersebut dianggap bisa menyebabkan tidak seimbangnya jumlah penawaran dan permintaan di pasar aset.
- Peraturan Sekuritas
Perbedaan terakhir, investor institusional juga menghindari persentase kepemilikan perusahaan yang tinggi karena hal itu dianggap melanggar peraturan sekuritas.
Mengetahui sekaligus memahami perbedaan investor institusional dan investor ritel sangat penting jika kamu ingin berinvestasi secara matang. Namun lebih dari itu yang terpenting adalah kesadaran kamu untuk mulai berinvestasi dan mengelolanya dengan baik.
Berinvestasi sejak dini memang sangat penting sebagai persiapan masa depan, terutama saat masa pensiun. Nanti saat kamu sudah tidak bisa lagi bekerja secara aktif, namun jika sudah berinvestasi sejak dini, maka kamu tetap bisa memiliki penghasilan pasif di masa tua kelak.
Baca juga: Definisi dan 5 Sistem upah yang Ada di Indonesia