Advertisements

Ini Jenis Imunisasi Yang Wajib Diberikan Pada Bayi 0-9 Bulan

imunisasi bayi 0-9 bulan

Anak merupakan anugerah terindah yang sudah semestinya dijaga dan dirawat dengan baik. Karena itu, sejak ia lahir ke dunia, orang tua harus memberikan jenis imunisasi bayi wajib supaya anak terhindari dari berbagai penyakit. 

Nah, jika saat ini kamu baru saja menjadi mamah muda, maka penting bagimu untuk memahami jenis imunisasi bayi 0-9 bulan. Silahkan kamu cek dibawah ini apa saja jenis imunisasi untuk bayi 0-9 bulan yang wajib diberikan :

1. Hepatitis B (HB)

Hepatitis B adalah jenis imunisasi yang wajib diberikan saat bayi baru lahir. Apalagi jika sang ibu mengidap penyakit hepatitis B, maka bayinya juga mesti diberikan vaksin hepatitis B, setidaknya dalam kurun waktu kurang dari 12 jam usai dilahirkan. 

Selain diberikan saat bayi baru lahir, namun imunisasi ini pun harus kembali diberikan saat bayi berusia 2, 6, dan 12 bulan. 

2. Polio (IPV)

Vaksinasi polio atau IPV diberikan agar bayi tidak tertular penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, dimana penyakit ini akan  menyerang sistem saraf otak dan saraf tulang belakang. Karena itu, vaksinasi polio mesti dilakukan agar si kecil terhindar dari tertular penyakit ini. 

Jenis imunisasi ini wajib diberikan paling tidak sebanyak 4 kali dalam bentuk vaksin polio oral maupun tetes. Dimana jadwal pemberian awalnya bisa dilakukan saat bayi baru lahir, kemudian dilanjutkan secara berturut – turut saat bayi menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan.

3. BCG

Agar si kecil terlindungi dari kuman penyebab penyakit tuberkulosis yang menyerang paru – paru, maka ia mesti diberi imunisasi BCG. Jenis imunisasi ini hanya dilakukan satu kali saja, yaitu diantara usia 1 hingga 3 bulan dengan cara menyuntikkan vaksin pada salah satu bagian kulit bayi.  

4. DPT

Advertisements

Vaksin DPT diberikan guna melindungi si kecil dari penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanuss. Jenis imunisasi DPT setidaknya diberikan 3 kali secara berturut – turut, yaitu DPT 1 saat bayi usia 2 bulan, DPT II saat bayi usia 3 bulan, dan DPT III saat bayi usia 4 bulan. 

5. Hib

Vaksinasi Hib diberikan sebagai upaya pencegahan agar anak tidak mengalami infeksi saluran nafas berat atau biasa disebut dengan pneumonia, serta radang selaput otak (meningitis). Pemberian vaksinasi ini bisa dilakukan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. 

6. Pneumokukus (PVC)

Imunisasi PVC diberikan agar bayi tidak terserang infeksi bakteri penyebab meningitis, infeksi telinga, dan pneumonia. Biasanya imuninasi PVC dilakukan 2 kali saat bayi berusia 7 hingga 12 bulan, dengan jarak waktu pemberian vaksin yaitu 2 bulan. 

7. Rotavirus

Infeksi rotavirus akan menyerang saluran pencernaan, sehingga membuat bayi mengalami penyakit diare. Untuk menghindarinya, anak wajib diberi imunisasi rotavirus. Jenis imunisasi rotavirus sangat direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), khususnya bagi bayi berusia dibawah 6 bulan. 

8. Campak

Campak adalah jenis penyakit yang menyebar melalui batuk dan bersin. Gejalanya bisa berupa ruam pada seluruh tubuh dan tidak jarang juga mengakibatkan radang paru, diare, hingga kematian. Jenis imunisasi campak biasanya diberikan saat bayi berusia 9 bulan. 

9. Influenza 

Pemberian imunisasi influenza berfungsi agar bayi terhindari dari penyakit flu berat. Karena jika anak sudah terkena flu, maka ia bisa mengalami demam tinggi, sesak napas, bahkan sejumlah kasus terparah dapat menyebabkan kematian. Jenis vaksinasi tambahan ini biasanya diberikan saat bayi berusia diatas 6 bulan. 

Baca Juga : Kegunaan Menggunakan Baby Plus

Advertisements