Cefixime Trihydrate Itu Obat Apa Sih?
Masih banyak masyarakat yang belum terlalu familiar dengan sebuah obat bernama Cefixime Trihydrate. Perlu diketahui, Cefixime Trihydrate merupakan obat generik golongan keras yang komposisinya mengandung zat cefixime sebanyak 100 mg per tablet.
Menurut informasi yang didapat, zat cefixime berperan sebagai antibiotik golongan cephalosorin generasi ketiga yang mempunyai spektrum luas, serta aktif terhadap bakteri gram positif-negatif.
Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi seputar obat Cefixime Trihydrate, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Manfaat Obat Cefixime Trihydrate
Megenai fungsinya, obat Cefixime Trihydrate biasa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, seperti infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, faringiris, tonsilitis, bronkitis akut, hingga kronis dengan eksaserbasi akut.
Cara kerja Cefixime Trihydrate berperan sebagai bakterisidal untuk mengikat satu atau lebih penicillin-ginding proteins yang telah menghambat transpepdasi tahap terakhir dari sintetis peptidoglikan pada dinding sel bakteri.
Dengan begitu, ia mampu menghambat proses bioseintesis serta mencegah terjadinya pembentukan dinding sel yang bisa menyebabkan kematian pada sel bakteri. Namun, penggunaan obat Cefixime Trihydrate ini harus sesuai dengan anjuran dari dokter.
Baca juga: Obat Chlorpheniramine : Pelajari Penggunaannya Disini!
Dosis Penggunaan Cefixime Trihydrate
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa penggunaan obat Cefixime Trihydrate harus sesuai dengan arahan dari dokter. Pada orang dewasa, maka mereka bisa mengonsumsinya sebanyak 200 sampai 400 mg per hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis yang terbagi selama seminggu.
Setelah itu, penggunaan obat bisa dilanjutkan sampai 14 hari (jika diperlukan) tergantung dari tingkat keparahan infeksi yang dideritanya.
Untuk anak berusia 6 bulan, maka dosis penggunannya sebanyak 8 mg per hari sebagai dosis tunggal atau menjadi dua dosis yang terbagi. Sedangkan untuk anak usia 10 tahun dengan bobot badan 50 kg, penggunaan dosisnya sama seperti dosis orang dewasa.
Adapun mengenai Cefixime Trihydrate yang bisa dikonsumsi sebelum atau sesuah makan. Namun, sebaiknya Cefixime Trihydrate dikonsumsi setelah makan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Apakah Cefixime Trihydrate Menimbulkan Efek Samping?
Pada dasarnya, penggunaan obat Cefixime Trihydrate bisa menimbulkan efek samping dengan gejala yang berbeda-beda. Seandainya mengalami mengalami efek samping dengan gejala yang cukup serius, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter terdekat.
Efek samping yang umum dirasakan setelah menggunakan Cefixime Trihydrate ini diantaranya seperti berikut:
- Ensefalopati: kejang, linglung, gangguan kesadaran, gangguan pergerakan pada pasien penderita penyakit ginjal
- Superinfeksi: infeksi bakteri atau jamur, penurunan aktivitas protrombin, gangguan sistem darah, dan limfatik
- Neutropenia: leukopenia, trombositopenia, trombositosis, dan eosinofilia
- Masalah gastrointestinal: diare, sakit perut, perut kembung, sembelit, mual, muntah, dan dispepsia
- Masalah lain: edema wajah, pyrexia, penyakit kuning, dan hepatitis
- Masalah sistem kekebalan: reaksi seperti penyakit serum, urtikaria, angiodema, peningkatan bilirubin dan serum kreatinin
- Masalah metabolisme dan nutrisi: anoreksia
- Masalah mukuloskeetal dan jaringan ikat: artraglia
- Masalah sistem saraf: sakit di area kepala, pusing, dan vertigo
- Masalah sistem reproduksi dan payudara: vaginitis, prutirus genital
- Masalah pernafasan, toraks, dan mediastinum: dispnea
- Masalah kulit dan jaringan subkutan: muncul ruam dan pruritus
- Gejala yang lebih serius: anemia hemolitik yang diinduksi obat, gagal ginjal akut, reaksi kulit yang parah seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom stevens-johnson, diare yang terkait dengan clostidirium difficle, dan nefritis tubulointerstitial.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai seluk beluk seputar Cefixime Trihydrate.
Baca juga: Manfaat dan Kandungan Obat Paratusin