

Seperti yang sudah diketahui bahwa ziarah kubur merupakan salah satu tradisi umat Islam di Indonesia menjelang datangnya bulan Ramadhan. Itu sebabnya, mengapa memanjatkan doa ziarah kubur menjadi hal yang tak dapat dipisahkan ketika berziarah.
Lantas, bagaimana hukum ziarah kubur dalam pandangan Islam? Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Hukum Ziarah Kubur

Menurut informasi yang didapat, pada awalnya Rasullah SAW sempat melarang ziarah kubur. Namun, Rasulullah SAW mulai membolehkannya karena ziarah kubur bisa mengingatkan seseorang akan kehidupan di akhirat yang kekal. Hal itu sesuai dengan hadits riwayat HR. Muslim yang artinya:
“Aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silahkan ziarah kubur.” Pada riwayat lain: “Barang siapa yang hendak ziarah kubur silahkan, karena ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.”
Ziarah kubur terbagi kedalam dua macam yang berbeda, yakni ziarah al-syari’ah dan ziarah bid’ah. Ziarah al-syari’ah adalah ziarah kubur yang dilakukan dengan cara mendoakan mayit serta tidak memiliki tujuan lain, seperti mencari keberkahan atau memberikan sesembahan kepada kuburan.
Adapun mengenai ziarah bid’ah yang biasanya dilakukan oleh umat Yahudi, sehingga mereka kerap meminta dan memohon kepada kuburan. Tentu saja kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda: “Laknat Allah tertimpa kepada yahudi dan nasrani karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid-masjid.”
Tata Cara Membaca Doa Ziarah Kubur

1. Membaca Salam
Assalamu’alaikum dara qaumin mu’minin wa atakum mu tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun
Artinya: “Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya-Allah akan menyusul kalian.”
2. Membaca Istighfar
Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha illa Huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi
Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
3. Membaca Surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas
4. Membaca kalimat Tahlil: Laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
5. Membaca doa ziarah kubur
Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafihi wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu, waghsilhu bil maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa Zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa naqqir lahi fihi.
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air es dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran.”
“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).
6. Doa Ziarah Kubur Versi Pendek
Assalaamu’alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa innaa insyaa allaahu bikum laahiquun, nas’alullaaha lanaa wa lakumul’aafiyah.
Artinya: “Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua.” (HR. Ibnu Majah)
Baca juga: Bacaan Doa Nurbuat Beserta Arti dan Kegunaannya
Sumber: https://hariancewek.com/