wartabunda.com – Berita adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Ada banyak sekali berita yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, tidak terkecuali dari Sumatra Selatan. Kabar sumsel hari ini terbaru adalah seputar pilkada.
1. Partisipasi Wilayah Sumatra Selatan
Berita pertama masih dengan nuansa pilkada serentak 9 Desember 2020. Ada 7 daerah yang melakukan pilkada serentak di provinsi Sumatera Selatan. Lokasi-lokasi tersebut adalah OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Pali dan Ogan Ilir. Masing-masing daerah memiliki target partisipasi nasional sampai 77,9 persen.
Meski demikian, ada satu daerah yang target partisipasinya tidak mencapai 77,9 persen. Wilayah tersebut adalah OKU. Wilayah tersebut hanya memiliki 71,19 persen saja. Sementara daerah lainnya ada di rata-rata 80% partisipan. Kurangnya target partisipasi ini diungkapkan alasannya oleh anggota komisioner KPU Bidang Divisi Sosialisasi, Amran Muslimin.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pemilih
Amran Muslimin mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi jumlah pemilih di tengah pandemi saat ini. Faktor pertama adalah calon pasangan. Ada beberapa calon pasangan yang bisa diterima masyarakat, tetapi ada juga yang tidak bisa diterima masyarakat sehingga jumlah pemilih pun menurun.
Faktor kedua yang mungkin mempengaruhi adalah sosialisasi. Jaman sekarang, sosialisasi yang bisa dilakukan oleh pasangan calon tidak hanya melalui face to face atau langsung, tapi juga bisa melalui jalan lainnya. Beberapa pasangan calon melakukan sosialisasi melalui media sosial. Saat ini, media sosial memang cara yang sangat efektif untuk menggaet suara.
3. Faktor Lainnya
Cara lain yang bisa dilakukan adalah melakukan kampanye secara langsung. Meskipun sosial media memang punya peranan yang sangat besar, pasangan calon juga harus tetap melakukan sosialisasi secara langsung. Hal ini akan membuat kesan yang dibuat oleh pasangan calon menjadi lebih kuat.
Karena pilkada kali ini dilakukan pada saat pandemi, maka ada beberapa hal lain yang berubah. Hal pertama adalah faktor kepercayaan masyarakat. Masyarakat percaya bahwa protokol kesehatan yang dilakukan oleh penyelenggara sudah sesuai dengan aturan pemerintah. Dengan adanya jaminan keamanan dan tegaknya penerapan protokol kesehatan di tempat pemilihan, masyarakat menjadi lebih tenang untuk datang ke tempat pemungutan suara.
Baca Juga : Inilah Arti Mimpi Rambut Rontok Yang Harus Kamu Tahu!
4. Kabar Mengejutkan
Ada beberapa hal yang sangat mengejutkan pada pilkada kali ini. KPU OKU Selatan sebenarnya hanya mematok 72 persen partisipasi politik dari masyarakat. Meski demikian, ternyata jumlah partisipasi di wilayah calon tunggal menjadi yang paling tinggi di Sumatera Selatan. Sangat mengejutkan bukan? Wilayah OKU yang menghadapi kotak kosong, malah jumlah partisipasinya terjun bebas dari target nasional.
5. Pasangan Calon
Kedua daerah ini memiliki beberapa faktor mendasar dalam hal perbedaan jumlah partisipasi politik. Sejak pertama kali, OKU Selatan tidak memiliki tokoh dan elite yang mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah kali ini. Hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh elektabilitas pertahanan. Dibandingkan yang lainnya, OKU memang memiliki banyak nama calon kandidat yang dikenal masyarakat.
Hanya saja, nama-nama ini terhalang dengan jumlah dukungan partai politik. Sehingga, nama-nama ini tidak jadi mendaftar. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih kotak kosong atau golongan putih saja. Meskipun total partisipasi yang ada di wilayah OKU lebih rendah dibandingkan target aslinya, KPU masih menganggap bahwa wilayah ini tetap memiliki jumlah yang cukup. Bahkan wilayah ini memiliki jumlah pemilih yang lebih tinggi dibandingkan wilayah di luar Sumatera Selatan lainnya.
Itu dia berita tentang pilkada serentak di 6 wilayah Sumatera selatan. Anda bisa membaca berita serupa melalui website sumsel.idntimes.com.
Baca Juga : Berita Zona Merah Palembang Hari Ini Terbaru.