Setiap orang tua di dunia pasti pernah merasa gagal jadi panutan bagi anaknya. Ada banyak faktor, mulai dari karier yang tidak cemerlang ataupun hubungan dengan pasangan yang kurang harmonis. Namun apapun hal itu, bukan berarti Anda adalah orang tua yang gagal.
Sebagai orang tua, Anda tentu punya rasa cinta yang besar kepada buah hati dan mengungkapkannya dengan cara yang berbeda. Meski demikian, bukan berarti tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah Anda jadi orang tua yang lebih baik.
Meski demikian, pastikan Anda menyesuaikan setiap informasi berikut ini dengan preferensi mendidik anak serta kebijakan yang selama ini Anda ambil, ya!
1. Berhentilah membandingkan dan melabeli
Anak Anda dan jutaan anak lain di dunia ini bisa jadi masih sama-sama kecil, tapi bukan berarti mereka individu yang sama. Seberapa muda pun usia mereka, anak-anak adalah individu berbeda yang memiliki karakter dan kecerdasan berbeda pula.
Itulah mengapa tak ada gunanya membandingkan anak Anda dengan anak lain, apalagi dengan disertai kalimat negatif seperti: “Kenapa ya, adik belum bisa pipis sendiri padahal Lila sudah jago, lho!”. Hal seperti ini hanya akan memberikan beban pada anak dan membuatnya merasa tidak percaya diri.
Hentikan juga melabeli anak dengan kata-kata nakal, cengeng, atau manja. Semua perilaku yang ditunjukkan si kecil saat ini sebenarnya merupakan cerminan dari perilaku dan cara mendidik Anda sebagai orang tuanya.
2. Berhentilah mencegah anak membuat kesalahan
Lho, bukankan hal yang baik kalau orang tua bisa mencegah anaknya melakukan kesalahan? Hal ini sebenarnya tergantung dari kesalahan yang seperti apa. Kalau Anda punya anak remaja yang memilih untuk berhenti sekolah dan ingin bermain saja, tentu saja hal seperti itu harus dicegah.
Tapi kalau Anda berhadapan dengan anak 2 tahun yang sedang belajar makan sendiri dan akan menumpahkan makanannya ke lantai, tak perlu mencegahnya! Biarkan ia mencoba makan sendiri meski ada banyak yang terjatuh di lantai.
Atau saat buah hati mencoba membangun balok kayu dan tingkat teratas akan jatuh, biarkan saja dan jangan dicegah. Dengan mengalami sesuatu yang tak sesuai keinginannya, si kecil akan belajar untuk mencari cara yang lebih baik di kemudian hari.
3. Berhenti memberikan gadget saat anak bosan
Libur sekolah telah tiba namun Anda masih memiliki pekerjaan untuk diselesaikan. Untuk mencegah anak merasa bosan, Anda pun memberikannya smartphone dan membiarkannya main game seharian. Hmm, hal ini ternyata sangat tidak disarankan.
Dengan terus ‘menyuapi’ anak seperti ini, ia tidak akan bisa mengembangkan kreativitas dan daya imajinasinya. Ketika anak bosan, biarkan dia mencari sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengisi waktunya.
Entah itu dengan mencoret-coret tembok, bermain tanah di halaman belakang, atau ikut membantu asisten rumah tangga mencuci baju, biarkan aktivitas tersebut jadi petualangan tersendiri untuk buah hati.
Jangan selalu memarahi anak dengan alasan demi kebaikan. Sebab banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendidik si kecil selain dengan memarahinya.